Jakarta, unsurya.ac.id – Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Kerja Sama, dan Alumni Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma (Unsurya) Dr. Agus Purwo W., S.E., M.M., M.A., CIPA dan Kepala Lembaga Pusat Kajian, Inovasi dan Kewirausahaan (LPKIK) Dr. Yohannes Ferry Cahaya, S.E., M.M., CAP menghadiri undangan High Level Dialogue terkait Program Usaha Mikro Kecil dan Menengah Berani Inovasi, Siap Adaptasi Ekspor (UMKM Bisa Ekspor) hari Jumat, (6/12) di kantor Kemendag, Jakarta.
High Level Dialogue turut dihadiri Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Satryo Soemantri Brodjonegoro; dan Wakil Menteri UMKM Helvi Yuni Moraza. Turut mendampingi Mendag Budi Santoso, yaitu Plt. Sekretaris Jenderal Kemendag Isy Karim, Kepala Badan Kebijakan Perdagangan (BKPerdag) Kemendag Fajarini Puntodewi, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kemendag Mardyana Listyowati, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Kemendag Moga Simatupang. Kepala Sekolah Ekspor Handito Joewono juga turut hadir dalam acara yang dilaksanakan atas kerja sama dengan Sekolah Ekspor.
Mendag Budi Santoso mengatakan, untuk meningkatkan daya saing dan mempercepat keberhasilan Program UMKM BISA Ekspor, Kemendag memiliki program pembinaan berupa pengembangan produk, pengembangan pelaku usaha, dan pengembangan pasar ekspor. Dalam hal pengembangan pelaku usaha, Kemendag memiliki Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Ekspor dan Jasa Perdagangan (PPEJP) untuk melatih dan mendidik pelaku usaha sampai menjadi eksportir. Dalam hal pengembangan produk, Kemendag memiliki Pusat Pengembangan Disain (Indonesia Design Development Center) yang memberikan konsultasi desain kepada pelaku usaha. Sementara pengembangan pasar dilakukan dengan optimalisasi peran perwadag di luar negeri.
High Level Dialogue bertujuan untuk merekomendasikan strategi mempercepat UMKM masuk ke pasar ekspor dengan meningkatkan peran serta perguruan tinggi pada Program UMKM BISA Ekspor. Dialog tersebut diperlukan untuk menyusun rencana aksi kolaborasi perguruan tinggi, pemerintah, dan sektor swasta untuk pengembangan ekspor nasional dari kalangan UMKM dan eksportir pemula. Hasil diskusi panel tersebut menggarisbawahi pentingnya sinergi dan kolaborasi pemerintah, perguruan tinggi, perbankan, serta sektor swasta dalam peningkatan daya saing UMKM ekspor.
Sinergitas antara Kementerian Perdagangan, Perguruan Tinggi, dan Kementerian UMKM sangat penting untuk mendukung pengembangan ekonomi, meningkatkan daya saing, dan mendorong pertumbuhan sektor UMKM di Indonesia. Melalui kolaborasi antara ketiga pihak ini, diharapkan bisa tercipta ekosistem yang mendukung pertumbuhan UMKM yang berkelanjutan, serta meningkatkan kontribusi sektor perdagangan terhadap perekonomian nasional.