JAKARTA – Test of English as Foreign Language (TOEFL) sudah dikenal luas sebagai penanda kompetensi seseorang dalam berbahasa Inggris. Namun, meraih skor TOEFL tinggi nyatanya bukan hal mudah.
Dalam ujian ini, kita dihadapkan pada empat tes yang dikerjakan dalam satu waktu. Keempat tes itu adalah membaca (reading), menulis (writing), mendengar (listening), dan berbicara (speaking). Nyatanya, meski secara awam kemampuan berbahasa Inggris orang Indonesia sudah cukup baik, data dari Indonesian International Education Foundation (IIEF), menunjukkan, rata-rata skor TOEFL yang diraih pelajar Indonesia hanya berkisar 470.
Menurut Direktur IIEF, Diana Kartika Jahja, kebanyakan orang Indonesia lemah dalam tes membaca. Sektor inilah yang masih harus diperbaiki. Salah satu penyebab masih lemahnya kemampuan membaca teks bahasa Inggris ini adalah budaya baca orang Indonesia yang rendah.
“Jangankan membaca artikel bahasa Inggris, dalam bahasa Indonesia saja sudah malas apabila tulisan terlalu panjang. Padahal TOEFL mengujikan kemampuan membaca akademis, tentu lebih sulit. Baru lihat bacaan panjang sudah malas, akibatnya tidak dipahami dengan benar sehingga berpengaruh terhadap jawabannya,” papar Diana, ketika berbincang dengan Okezone, belum lama ini.
Sektor yang juga masih harus ditingkatkan adalah kemampuan menulis. Orang Indonesia, kata Diana, harus belajar mengungkapkan suatu hal dari beragam perspektif.
“Semakin baik skill menulis kita, otomatis kemampuan bahasa Inggris juga meningkat karena kita sudah mampu mengutarakan suatu hal lewat tulisan, termasuk dalam penggunaan grammar (tata bahasa),” tukasnya.
Diana mengakui, orang Indonesia cukup unggul dalam struktur dan tata bahasa. Selain itu, keunggulan lainnya adalah pada sektor mendengarkan. Pasalnya, masyarakat Indonesia sudah terbiasa mendengar lagu atau menonton film berbahasa Inggris.
“Bahkan sudah banyak anak kecil fasih menyanyikan lagu-lagu Barat,” imbuhnya.
(rfa)
Sumber: http://news.okezone.com/read/2016/03/10/65/1332589/raih-skor-toefl-tinggi-perbaiki-sektor-ini