Program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) adalah salah satu metode pembelajaran, dari delapan metode yang dicanangkan dalam Kebijakan Kampus Merdeka. Selain program MSIB, program-program yang lain adalah: melaksanakan proyek pengabdian kepada masyarakat di desa, mengajar di satuan pendidikan, mengikuti pertukaran mahasiswa, melakukan penelitian, melakukan kegiatan kewirausahaan, membuat studi/proyek independen, dan mengikuti program kemanusiaan.
Kebijakan ini diluncurkan dalam rangka menyiapkan mahasiswa-mahasiswa kita. menghadapi perubahan sosial, budaya, dunia kerja dan kemajuan teknologi yang pesat, kompetensi mahasiswa harus disiapkan untuk lebih gayut dengan kebutuhan zaman. Link and match tidak saja dengan dunia industri dan dunia kerja tetapi juga dengan masa depan yang berubah dengan cepat.
Khusus untuk program MSIB, selama ini mahasiswa kurang mendapat pengalaman kerja di industri/dunia profesi nyata sehingga kurang siap bekerja. Sementara magang yang berjangka pendek (kurang dari 6 bulan) sangat tidak cukup untuk memberikan pengalaman dan kompetensi industry bagi mahasiswa. Perusahaan yang menerima mahasiswa magang juga menyatakan magang dalam waktu sangat pendek sangat kurang kemanfaatannya, bahkan mengganggu aktivitas di Industri.
Program MSIB sebanyak maksimal 2 semester, memberikan pengalaman yang cukup kepada mahasiswa, pembelajaran langsung di tempat kerja (experiential learning). Selama program, mahasiswa akan mendapatkan hard skills (keterampilan, complex problem solving, analytical skills, dsb.), maupun soft skills (etika profesi/kerja, komunikasi, kerjasama, dsb.). Sementara industri mendapatkan talenta yang bila cocok nantinya bisa langsung direkrut, sehingga mengurangi biaya rekrutmen dan training awal/induksi.
Mahasiswa yang sudah mengenal tempat kerja tersebut akan lebih mantap dalam memasuki dunia kerja dan karirnya. Melalui kegiatan ini, permasalahan industri akan mengalir ke perguruan tinggi sehingga meng-update bahan ajar dan pembelajaran dosen serta topik-topik riset di perguruan tinggi akan semakin relevan.
Kami sadar ini adalah perubahan besar yang memerlukan banyak penyesuaian. Terutama bagi perguruan tinggi dan dosen, tentu banyak tantangan dan permasalahan. Untuk itu kami dari Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan memberi arahan kepada perguruan tinggi serta dosen agar dapat menyukseskan program MSIB dengan cara memberikan kemudahan dan rekomendasi kepada para mahasiswa untuk ikut langsung ke dalam program MSIB ini. Diharapkan dengan demikian, seluruh pihak akan mendapatkan manfaat yang maksimal.
Penghargaan yang setinggi-tingginya kami berikan para tim penyusun panduan yang yang dengan dengan gigih dan tanpa pamrih mencurahkan pemikiran dan waktunya dalam penyusunan buku panduan ini.
Jakarta, 25 Mei 2021,
Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan,
Prof. drh. Aris Junaidi, Ph. D.