JAKARTA – Kurangnya jumlah sumber daya manusia (SDM) yang handal untuk pemeliharaan pesawat terbang serta minimnya bengkel pesawat terbang masih menjadi persoalan di Indonesia. Peran kampus menjadi krusial, terutama di sektor pendidikan vokasi.
Oleh sebab itu, Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma berupaya meningkatkan intelektualitas dan moral masyarakat Indonesia dalam berpikir dan bersikap dalam tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mendukung pembangunan nasional khususnya di bidang industri pemeliharaan pesawat terbang di bawah Fakultas Teknologi Kedirgantaraan. Sebagai langkah awal, dilakukan pemetaan kebutuhan SDM dengan mengunjungi PT Garuda Maintenance Facility (GMF) dan PT GMF AeroAsia.
“Ke depannya pesawat-pesawat terbang Indonesia tidak perlu ke luar negeri untuk keperluan pemeliharaan pesawat, melainkan bisa di negara kita sendiri,”.
“Lulusan nantinya bisa diakui secara nasional dan internasional, serta dipandang sebagai salah satu pusat pendidikan terapan di bidang pemeliharaan pesawat terbang yang mampu bersaing, mandiri, dan profesional,”.
Seperti Visi dan Misi Program Studi Teknik Penerbangan dan Program Studi Aeronautika “Menjadi program studi unggulan dalam dunia kedirgantaraan nasional khususnya di bidang industri pemeliharaan pesawat terbang dan dapat bersaing di kawasan Asia Pasifik”
