JAKARTA – Tak bisa dimungkiri jika saat ini harga buku semakin mahal. Kondisi tersebut membuat sebagian orang memilih meminjam buku dan membeli buku bajakan yang harganya lebih murah.
Meski demikian, seorang mahasiswa bernama Dina tidak setuju jika harga buku menjadi penghalang hobi membaca. Sebab, menurut dia, masih banyak cara lain untuk baca buku jika memang tak mampu membelinya.
“Baca itu bisa di mana saja. Di e-book juga bisa dan relatif lebih murah daripada buku cetakan biasa. Rata-rata sekarang hampir semua kalangan punya gadget, jadi tinggal bagaimana memanfaatkannya,”.
Kendati demikian, dirinya tak menampik bahwa harga buku yang mahal sangat membebani mahasiswa. Terlebih, lanjut dia, buku kuliah. “Padahal, buku kuliah sangat dibutuhkan. Tapi, semalam saya habis beli buku mahal banget. Kebanyakan buku kuliah akhirnya pinjam di perpustakaan kampus,” tuturnya.
Pendapat serupa juga diungkapkan Tiffany. Cewek berkerudung ini berpendapat setiap orang, baik kaya maupun miskin, sah-sah saja punya hobi membaca.
“Kalau dari daya beli memang yang mampu yang bisa beli buku mahal. Makanya, saya setuju dengan adanya komunitas yang menyediakan buku untuk mereka yang enggak mampu,” ucapnya.
Tiffany menceritakan turut merasakan semakin mahalnya harga buku. Jika dulu uang senilai Rp300 ribu bisa beli enam sampai tujuh buku, sekarang hanya bisa untuk membeli empat sampai lima buku.
Sementara pencinta buku lainnya, Annisa, mengatakan, jika dibanding harga, dirinya lebih sulit mencari waktu membaca lantaran usai lulus kuliah langsung disibukkan dengan bekerja. “Kalau kuliah masalahnya enggak punya uang buat beli buku, sekarang masalahnya enggak ada waktu buat baca karena sibuk sama rutinitas,” tukasnya. (ira)
Sumber: http://news.okezone.com/read/2015/11/18/65/1251592/harga-buku-bukan-penghalang-hobi-membaca